Desa Nglondong, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung (28/07/2024) – Hidroponik merupakan model bercocok tanam yang efisien dan ramah lingkungan yaitu tanpa menggunakan tanah tetapi diganti dengan media rockwool, dimana pada tanaman hidroponik ini lebih menekankan dengan pengguunaan nutrisi yang dilarutkan kedalam air. Penanaman hidroponik seperti ini bisa membuat warga desa tidak perlu memusingkan kekurangan lahan untuk ditanami karena dengan metode hidroponik ini warga desa dapat menanam dimanapun. Sampah plastik terutama botol plastik bekas menjadi salah satu sampah yang banyak dimiliki, daripada botol plastik di buang begitu saja, botol plastik ini dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna yaitu menjadi media tanam hidroponik.
Pelatihan penanaman dengan sistem hidroponik ini dipilih karena menurut Verry pentingnya inovasi dalam pertanian modern sebagai upaya mengatasi tantangan keterbatasan lahan dan sumber daya. Meskipun desa Nglondong memiliki banyak lahan untuk pertanian konvesional, tetapi pelatihan penanaman secara hidroponik masih relevan dan dibutuhkan karena metode hidroponik ini menawarkan cara bercocok tanaman yang lebih efisien, produktif, dan bebas hama. Penanaman secara hidroponik ini juga sangat hemat air, sehingga penanam tidak perlu repot mengeluarkan banyak air. Ketika kondisi iklim yang tidak menentu, hidroponik ini dapat menjadi solusi untuk memastikan hasil panen yang optimal dengan meminimalkan resiko gagal panen akibat faktor lingkungan. Penanaman hidroponik ini juga bisa dilakukan oleh setiap rumah tangga.
Pelatihan penanaman hidroponik yang dilakukan oleh Verry dan Mahasiswa KKN lainnya dilaksanakan pada Minggu (28/7/2024) di salah satu RT dusun Gunung Kekep, dengan audiens nya yaitu warga dusun Gunung Kekep. Pada saat pelaksanaannya Verry mempratikkan cara pembuatan tanaman hidroponik menggunakan botol bekas, Pelatihan ini diawali dengan membagikan poster yang berisi mengenai pengertian hidroponik, manfaat hidroponik, keunggulan tanaman hidroponik dibandingkan tanaman konvensional, salah satu sistem hidroponik, dan cara pembuatan tanaman hidroponik. Setelah itu, dilanjutkan dengan mempraktikkan bagaimana pembuatan tanaman hidroponik menggunakan botol bekas. Para warga tampak sangat excited dan tertarik mengikuti pelatihan ini. Salah satu warga desa Nglondong yaitu Bu Rohimah mengatakan “Hidroponik ini sangat menarik, dan pelatihan ini membuat saya ingin menanam secara hidroponik juga dirumah menggunakan botol bekas yang ada”.
Dengan adanya pelatihan penanaman secara hidroponik menggunakan botol bekas ini, Verry berharap warga desa Nglondong dapat meningkatkan hasil pertanian lokal dan mendorong untuk menerapkan praktik pertanian yang lebih inovatif dan berkelanjutan, serta setiap individu dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan secara mandiri.
Penulis : Verry Hadi Putra (23020321140147) – S1Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dosen Pembimbing Lapangan : Khotibul Umam, S.S., M.Hum.
Lokasi : Desa Nglondong, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook